Ketiga: Mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena beliau adalah wasithah (perantara) antara kita dan Allah. Kita tidak bisa beribadah kepada Allah dengan baik melainkan melalui syariat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihat bahasan dalam Hasyiyah Tsalatsah Al-Ushul, hlm. 25.
Tidak sama sekali, karena pacaran adalah jalan menuju zina dan jelas haramnya. Yang kami jelaskan di sini adalah tabiat hati yang cenderung akan menyukai orang yang berbuat baik padanya. Dan yang lebih terpenting adalah jika kecintaan tersebut dilandaskan cinta karena Allah. Daftar Isi tutup. 1. Cenderung Cinta Padanya. 2. Cintailah Karena Allah. شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ. “Kambingmu hanyalah kambing biasa (yang dimakan dagingnya, bukan kambing kurban).” (HR. Bukhari no. 955) Coba perhatikan. Lihatlah bagaimanakah akibat dari beramal tanpa tuntunan. Jika ibadahnya asal-asalan, tanpa dasar ilmu dan tanpa dalil, beramal hanya atas dasar amalan itu baik, maka tidak akan Artinya dengan berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan[3]. Bahkan, tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala [4]. “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23) Jika seseorang benar-benar bersandar kepada Allah (tawakal), ia pasti akan mendapatkan kecukupan dari harapannya. (Lihat perkataan Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Syarh Tsalatsah Al-Ushul) Allah Ta’ala berfirman, Inilah hakikat penghambaan (ubudiyah) yang tidak boleh ditujukan kecuali kepada Allâh semata. Jadi, qalbun salîm adalah hati yang selamat dari perbuatan syirik. la hanya mengikhlaskan penghambaan dan ibadah kepada Allâh semata, baik dalam kehendak, cinta, tawakal, inâbah (taubat), merendahkan diri, khasyyah (takut), raja’ (pengharapan Syarhus Sunnah: Memahami Takdir #06. Ada beberapa hal lagi terkait dengan masalah takdir yang perlu diingatkan seperti tidak boleh beralasan dengan takdir untuk berbuat maksiat, manusia masih punya pilihan, lalu hikmah diciptakannya Iblis, dan hikmah adanya musibah. Semoga jadi pelajaran berharga dari bahasan Syarhus Sunnah karya Imam Al-Muzani W1a2.
  • 398liprqw3.pages.dev/115
  • 398liprqw3.pages.dev/29
  • 398liprqw3.pages.dev/309
  • 398liprqw3.pages.dev/92
  • 398liprqw3.pages.dev/220
  • 398liprqw3.pages.dev/273
  • 398liprqw3.pages.dev/283
  • 398liprqw3.pages.dev/189
  • 398liprqw3.pages.dev/227
  • berharap hanya kepada allah rumaysho