Aqiqahdemak merupakan layanan aqiqah yang mengedepankan Syar'i , Amanah dan Sedap. AQIQAH DEMAK juga Ingin melakukan pemerataan Distribusi Daging aqiqah Ke daerah terpencil, daerah rawan gizi, panti asuhan , daerah yang terkena musibah serta tempat lainya yang berhak mendapatkan bantuan, baik di Jepara, Kudus, Demak , Pati ataupun di
Ada beberapa pertanyaan di sekitar kita tentang bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri atau bolehkah ibu menyusui memakan daging aqiqah anaknya? Bolehkah anak yang diaqiqahi makan dagingnya? Pertanyaan-pertanyaan itu sering memusingkan kita dan mereka tidak mendapatkan jawaban yang tentu tentang hal itu. Akibatnya banyak yang takut makan daging aqiqahnya sendiri atau anaknya sebab takut itu haram atau dilarang. Karena itu kesempatan ini Nurul Aqiqah coba mengulas tentang bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri. Harapannya supaya permasalahan ini jadi jelas dan tidak memusingkan beberapa orang. Aqiqah adalah beribadah sunnah yang dicontohkan oleh nabi. Hingga telah semestinya jadi umatnya kita ikuti seruannya dan melakukan perintahnya. Keutamaan lakukan aqiqah ada banyak bila kita perhatikan. Oleh karenanya lakukan aqiqah adalah suatu hal yang seharusnya berupaya untuk kita kerjakan. Jumlahnya kambing aqiqah yang dipotong sendiri telah jelas, yakni 2 ekor untuk anak lelaki dan 1 ekor untuk anak wanita. Tidak ada perdebatan dalam permasalahan ini. Serta hampir sebagian besar masyarakat muslim sudah tahu lewat khotbah atau kajian-kajian para ustadz. Waktu penerapan aqiqah sendiri disunnahkan di hari ke tujuh kelahiran si bayi. Bertepatan dengan pencukuran rambut bayi dan pemberian nama bayi islami untuk lelaki atau nama bayi islami untuk wanita. Yang sering jadi permasalahan ialah mengenai pembagian daging aqiqah. Hukum Makan Daging Aqiqah Sendiri Apa daging olahan kambing aqiqah harus diberikan semua? Bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri? pertanyaan-pertanyaan seperti ini terus jadi masalah dan memunculkan bingung dan keragu-raguan di warga saat lakukan aqiqah. Ditambah lagi terkadang jawaban di antara ustadz yang satu dan lain tidak sama tentang hukum makan daging aqiqah kita sendiri. Nurul akan coba memberi jawaban dari pertanyaan itu. Jawaban yang Nurul ambil di bawah ini adalah pengucapan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, seperti dikutip dari Beliau pernah diberi pertanyaan sama lantas berikut jawaban beliau rahimahullah, “Hendaknya daging aqiqah dimakan sebagiannya. Sebagiannya dihadiahkan dan disedekahkan. Mengenai kadar pembagiannya tidak ada kadar khusus. Yang dimakan, yang dihadiahkan dan yang disedekahkan dibagi sesuai dengan keringanan. Bila dia ingin, ia bagikan pada kerabat dan sahabat-sahabatnya. Bisa jadi pembagiannya itu di negeri yang sama atau di luar daerahnya. Namun, harusnya ada jatuh untuk orang miskin dari daging aqiqah itu. Tidak kenapa daging aqiqah itu dibuat di rebus dan dibagi sesudah masak atau dibagi berbentuk daging mentah. Semacam itu ada kelapangan.” Fatawa Nur ala Ad-Darb, 5 228 Rangkuman Dari jawaban di atas mengisyaratkan jika daging aqiqah bisa dimakan oleh yang beraqiqah atau melakukan aqiqah. Selanjutnya beberapa lainnya disedekahkan atau diserahkan kepada saudara muslimnya lainnya. Untuk lebih jelas tentang ini seharusnya tanyakanlah pada ustadz yang lebih berkompeten di sekitar anda. Demikian bahasan tentang bolehkah kita makan daging aqiqah sendiri.
Ibumenyusui makan daging kambing tidak dilarang. Sebenarnya, hingga saat ini, tidak ada penelitian yang melarang ibu menyusui makan daging kambing. Artinya, perempuan boleh saja makan daging saat menyusui. Inilah nutrisi yang bisa Anda dapat dari satu iris tebal daging kambing seberat 42 gram: Air: 23,7 gram; Protein: 10 gram; Lemak: 7,59 gram Ada beberapa pertanyaan mengenai bolehkah kita makan daging akikah anak kita sendiri atau bolehkah ibu menyusui memakan daging aqiqah anaknya? Bolehkah anak yang diaqiqahi memakan dagingnya? . Menarik Membaca Jasa Aqiqah Jogja Terbaik Akibat masyarakat tidak aktif bertanya kepada ahlinya langsung dan hanya ikut-ikutan, banyak yang takut memakan daging aqiqahnya sendiri atau anaknya karena takut itu haram atau dilarang. Maka dari itu kesempatan ini Ridho Aqiqah mencoba mengulas tentang Bolehkah makan daging akikah anaknya?. Harapannya agar permasalahan ini menjadi jelas dan tidak menimbulkan keresahan. Aqiqah adalah ibadah sunnah. Sehingga sudah semestinya kita meneladaninya. Aqiqah memiliki banyak keutamaan. Sehingga sudah semestinya kita berusaha untuk melaksanakanya. Bolehkah memakan aqiqah anak sendiri? Bila melihat hukum aqiqah banyak ulama yang mengqiyaskan menyamakan hukum aqiqah dengan hukum saja berbeda waktu dan niatnya. Makan dari sini saja kita dapat mengerti bahwa sohibul qurban boleh memakan daging hewan dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sepertihalnya daging qurban maka daging aqiqahpun boleh dimakan oleh sang anak atau pun ibu sang anak. InfoKonsultasi syariah agama Islam tanya jawab berdasar Quran hadits ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Aswaja. Tanya via email ke alkhoirot@gmail.com.
Memakan Aqiqah Anak Sendiri Bolehkah memakan daging aqiqah anaknya sendiri? Trim’s Jawaban Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, wa ba’du, Dibolehkan bagi orang tua untuk memakan sebagian dari aqiqah anaknya, dengan beberapa alasan, [1] Secara prinsip, aturan aqiqah sama dengan aturan qurban Ibnu Qudamah mengatakan, وسبيلها في الأكل والهدية والصدقة سبيلها ـ يعني سبيل العقيقة كسبيل الأضحية .. وبهذا قال الشافعي . Aturan aqiqah terkait jatah booleh dimakan, dihadiahkan, disedekahnkan, sama seperti aturan qurban… dan ini pendapat as-Syafii. Kemudian beliau menyebutkan khilaf ulama dalam masalah ini. Lalu beliau menyimpulkan, والأشبه قياسها على الأضحية لأنها نسيكة مشروعة غير واجبة فأشبهت الأضحية ولأنها أشبهتها في صفاتها وسنها وقدرها وشروطها فأشبهتها في مصرفها Yang lebih mendekati, aqiqah diqiyaskan dengan berqurban. Karena ini ibadah yang disyariatkan dan tidak wajib. Seperti qurban. Karena sama dengan qurban terkait sifatnya, sunah-sunahnya, ukurannya, dan syaratnya. Sehingga dalam aturan penyalurannya juga disamakan. al-Mughni, 11/120. Dan dalam aturan ibadah qurban, sohibul qurban dibolehkan untuk memakan sebagian daging qurbannya. Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah, فَكُلُواْ مِنْهَا وَأَطْعِمُواْ الْبَآئِسَ الْفَقِيرَ “Makanlah dari sebagian hewan qurban itu dan berikan kepada orang yang sangat membutuhkan.” Qs. Al-Haj 28 Imam Malik pernah mengatakan, أحب أن يأكل من أضحيته؛ لأن الله يقول فَكُلُوا مِنْهَا “Saya suka jika sohibul kurban makan daging kurbannya. Karena Allah berfirman, yang artinya Makanlah bagian hewan kurban’.” Ibnu Wahb mengatakan, Saya bertanya kepada Al-Laits dan ia menjawab dengan jawaban yang sama. Tafsir Ibn Katsir, 5/416. [2] terdapat keterangan dari Aisyah radhiyallahu anha terkait aqiqah, السُنّةُ عَنِ الغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَان وَعَنِ الجَارِيَةِ شَاةٌ يُطْبَخُ جُدُولًا وَلَا يُكسَرُ لَهَا عَظْمٌ فَيَأكُلُ وَيُطْعِمُ وَيَتَصَدَّقُ Aqiqah yang sesuai sunah, untuk anak lelaki 2 kambing, anak perempuan seekor kambing. Dimasak utuh tulangnya, tidak dipecah tulangnya, dimakan sendiri, diberikan ke orang lain, dan disedekahkan. Musnad Ishaq bin Rahuyah, no. 1292 Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan bahwa maksud tidak dipecah tulangnya adalah dalam rangka membangun sikap optimis at-Tafaul terhadap keselamatan anak dan tidak mengalami kecelakaan badannya. Beliau juga menegaskan, meskipun saya tidak menjumpai dalil yang menenangkan dalam hal ini. as-Syarh al-Mumthi’, 7/499. Berdasarkan keterangan di atas, makan daging aqiqah sendiri atau aqiqah anaknya, hukumnya diperbolehkan. Allahu a’lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Dewan Pembina Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 REKENING DONASI BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 YAYASAN YUFID NETWORK 🔍 Hukum Qunut, Tunangan Dalam Islam, Tindik Pria, Doa Untuk Orang Tua Yang Sudah Meninggal, Kumpulan Mimpi Ketemu Mantan Suami, Mushaf Tauhid Segitiga Hoax KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
\n bolehkah ibu menyusui makan daging aqiqah anaknya
Ibuhamil harus benar-benar memperhatikan nutrisi yang di konsumsi nya. Jangan sampai puasa malah menurunkan kesehatan ibu dan bayinya. Kesempatan makan saat buka puasa dan sahur harus benar-benar dimanfaatkan oleh ibu hamil untuk mengonsumsi banyak makanan yang bervariasi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi nya.

Ibu menyusui makan kambing sering dianggap "tabu". Ya, anggapan daging kambing sebagai makanan yang dilarang untuk ibu menyusui sudah sangat mengakar di benak orang Indonesia. Bukan tanpa alasan, sebab olahan daging yang satu ini dikhawatirkan dapat meningkatkan kolesterol Lantas, apakah benar-benar tidak boleh makan daging saat menyusui? Ibu menyusui makan daging kambing tidak dilarang Sebenarnya, hingga saat ini, tidak ada penelitian yang melarang ibu menyusui makan daging kambing. Artinya, perempuan boleh saja makan daging saat menyusui. Inilah nutrisi yang bisa Anda dapat dari satu iris tebal daging kambing seberat 42 gram Air 23,7 gram Protein 10 gram Lemak 7,59 gram Asam lemak jenuh 3,19 gram Asam lemak tak jenuh 3,733 gram Kolesterol 38,6 mg. Makan daging kambing saat menyusui, apa manfaatnya? Daging kambing merupakan sumber protein untuk ibu menyusui dan bayi Daging kambing adalah sumber protein hewani yang baik. Protein yang didapat dari makanan untuk ibu menyusui ini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka. Terlebih, ibu biasanya mengalami puting lecet saat menyusui maupun luka setelah melahirkan. Riset yang diterbitkan pada British Journal of Nursing menjelaskan, protein yang didapat dari daging kambing membantu mempercepat pemulihan jaringan yang rusak. Tidak hanya itu, protein pun membantu tubuh menghasilkan kolagen. Oleh karena itu, keduanya membantu proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat. Selain itu, salah satu komposisi utama pada ASI pun adalah protein. Dari riset terbitan Pediatric Clinics of North America, dalam kandungan protein pada ASI sekitar 0,9 hingga 1,2 gram/dL. Baca Juga7 Jenis Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui yang Aman DigunakanPrehipertensi adalah Kondisi yang Harus Diwaspadai, Ini PenjelasannyaPenyebab Ibu Menyusui Kurus, Apa Saja? Artinya, mengonsumsi kambing pun mampu menambah asupan protein yang akan diserap ke dalam ASI. Protein tambahan di dalam ASI berguna untuk menambah berat badan dan massa otot bayi. Hal ini dibuktikan pada studi dari jurnal Journal of the International Society of Sports Nutrition. Dalam penelitian ini, apabila massa otot naik, hal ini pun membuat massa tubuh bayi ikut meningkat. Hal ini membuat berat badan bayi bertambah. Oleh karena itu, tumbuh kembang bayi pun menjadi optimal. Efek makan daging kambing ibu menyusui, apa saja? Efek makan daging kambing ibu menyusui berisiko sebabkan serangan jantung Efek makan daging kambing ibu menyusui yang berlebihan dapat merugikan kesehatan. Sebab, daging kambing juga mengandung dari lemak jenuh dan kolesterol. Ibu menyusui yang terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan kolesterol berisiko mengalami penyumbatan pembuluh darah aterosklerosis. Dalam jangka panjang, makan daging kambing secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke pada ibu menyusui. Ibu menyusui makan daging kambing secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau bahkan obesitas. Sebab, daging kambing kaya akan lemak. Baca Juga15 Manfaat Pemberian ASI Eksklusif yang Menakjubkan untuk Ibu dan Bayi6 Posisi Menyusui yang Benar dan Nyaman untuk Ibu dan Buah HatiIbuprofen untuk Ibu Menyusui, Apakah Aman Dikonsumsi? Satu potong daging kambing mengandung 8 gram lemak. Dalam setiap gram lemak, terdapat 9 kkal energi. Artinya, jumlah kalori dalam lemak dua kali lebih besar daripada di dalam karbohidrat dan protein. Asupan kalori yang lebih besar daripada pembakaran kalori akan menyebabkan berat badan meningkat. Di sisi lain, berlebihan makan olahan daging kambing yang dibuat dengan banyak tambahan garam dalam jangka panjang dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal tersebut telah dibuktikan melalui studi dari Asian-Australasian Journal of Animal Sciences. Cara mengolah daging kambing yang salah tingkatkan risiko penyakit Olahan kambing bakar seperti sate mampu munculkan senyawa penyebab kanker Selain karena kandungan kolesterol dan lemak alaminya, cara pengolahan pun turut memengaruhi dampak yang akan dirasakan ibu menyusui setelah makan daging kambing. Misalnya, pada olahan gulai atau tongseng daging kambing yang menggunakan santan untuk memperkaya rasa. Santan mengandung asam laurat, yang terbukti meningkatkan kadar kolesterol jahat dan lemak dalam darah. Hal ini disampaikan oleh penelitian dari The American Journal of Clinical Nutrition. Cara pengolahan lain yang cukup memberikan efek negatif adalah dengan membakarnya, seperti sate ataupun barbeku. Studi terbitan jurnal Asian Pacific Journal of Cancer Prevention memaparkan, pembakaran daging seperti sate atau barbeku akan menciptakan senyawa bernama heterocyclic amines HCAs dan polycyclic aromatic hydrocarbons PAHs. Kedua senyawa tersebut tergolong sebagai karsinogen, yang diketahui mampu memicu kanker. Baca JugaBahaya Makanan Tinggi Garam, Picu Kanker hingga Sebabkan Kematian DiniPosisi Tidur saat Darah Tinggi yang Dianjurkan untuk Penderita HipertensiWaspadai Hipertensi Emergensi dan Urgensi yang Bisa Berbahaya Cara menyiasati makan daging kambing saat menyusui Daging kambing lebih baik diolah menjadi sup karena kaya akan sayuran Jika jenis masakan dan cara pengolahan rupanya cukup memengaruhi kesehatan ibu menyusui, lantas bagaimana cara menyiasati makan daging kambing agar lebih sehat? Anda bisa mengolahnya menjadi sup kambing. Sup tentu tidak diolah dengan cara dibakar dan tidak menggunakan santan. Terlebih, sup menggunakan banyak jenis sayur yang kaya akan serat dan nutrisi lainnya yang menyehatkan tubuh. Namun, Anda harus ingat, jangan menggunakan garam terlalu banyak agar menimbulkan risiko hipertensi. Catatan dari SehatQ Ibu menyusui makan daging kambing sebenarnya tidak dilarang. Bahkan, ada manfaat yang bisa didapat dari makan daging saat menyusui. Namun, bukan tidak mungkin ada efek merugikan dari makan daging kambing jika ibu menyusui mengonsumsinya berlebihan. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut soal pola makan yang sehat selama menyusui, Anda bisa langsung konsultasi dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Setelah itu, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik dari kebutuhan bayi dan ibu menyusui. Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store. Baca JugaPenyebab Darah Tinggi dan Ragam Pencegahan HipertensiMenyusui Bayi Sembari Merawat Balita? Ini Tipsnya!Tidak Diketahui Penyebab Pastinya, Kenali Faktor Risiko Hipertensi Esensial

Halitu juga dilakukan oleh shahabat yang lain, yaitu Abu Bakrah radhiyallahuanhu. Beliau pernah menyembelih seekor unta untuk aqiqah anaknya dan memberikan makan penduduk Bashrah dengannya. 2. Pendapat Sebagian Ulama Sebagian ulama berpendapat bahwa aqiqah itu hanya boleh dengan kambing dan tidak boleh dengan sapi, kerbau atau unta.
Bolehkah Orang Tua Memakan Daging Aqiqah Anaknya? by Oktober 21, 2020 Aqiqah anak merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada orang tua sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan dari sayidah Aisyah. Nabi saw bersabda “Anak digadaikan dengan aqiqahnya yang idealnya disembelih dari hari ketujuh kelahirannya dan dipotong rambut kepalanya serta diberi nama.” Sunnah menunaikan aqiqah anak yang belum berusia baligh sebenarnya dibebankan kepada orang tua. Dengan demikian manfaat dari mengaqiqahi anak yaitu kelak anaknya bisa memberikan syafaat dapat didapatkan oleh orang tua karena sudah menunaikannya. Sebagaimana dijelaskan Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawa al-Kubra “Berbeda dengan aqiqah, maka sesungguhnya kemanfaatan aqiqah menyebabkan anak dapat mensyafaati ayahnya. Seperti yang dikatakan para mujtahid.” HUKUM AQIQAH Pada dasarnya, hukum aqiqah sama dengan qurban dalam berbagai aspek, sebagaimana fatwa Abu Bakar bin Muhammad Syatho al-Dimyati dalam karyanya I’anah al-Tholibin juz 2, “Aqiqah seperti qurban dalam mayoritas hukumnya, meliputi dalam jenis, umur, tidak memiliki aib, niat, memakanya, mensedekahkanya, wajib sebab nadzar atau sebab menjadikanya sebagai kesanggupan”. Dari fatwa di atas tersebut, orang tua yang mengaqiqahi anaknya hukumnya sama dengan qurban untuk dirinya sendiri, sehingga berlaku konsekuensi yang sama seperti qurban untuk diri sendiri. HUKUM MEMAKAN DAGING AQIQAH ANAK Ada beberapa kategori aqiqah sesuai dengan niatnya untuk mengetahui hukum memakan anak, diantaranya; 1. Aqiqah Sunnah Pada kategori ini, maka siapapun boleh memakan daging binatang yang dibuat untuk aqiqah, termasuk ayah dan ibu dari anak tersebut. Seperti halnya hukum dalam qurban sunah. Ibnu hajar al-Haitami dalam Fatawa al-Kubra menjelaskan “Dari ketentuan ini mengaqiqahi anak seperti berqurban untuk dirinya sendiri, maka diperbolehkan baginya ayah memakan daging aqikah tersebut seperti halnya diperbolehkan memakan daging qurban dari dirinya sendiri.” 2. Aqiqah Nazar Pada kategori ini, aqiqah menjadi wajib karena orang tua telah bernazar atau menyanggupi dan menentukan kambing tertentu yang akan digunakan untuk mengaqiqahi anaknya, , maka dia dan orang yang wajib dinafkahinya termasuk ibu dari anak yang diaqikahi dilarang memakan daging tersebut, seperti halnya dalam permasalahan qurban. Abu Bakar bin Muhammad Syatho al-Dimyati dalam karyanya I’anah al-Thalibin juz 2, "Dan aqiqah yang wajib ta’yin sebab nadzar maupun kesanggupan, seperti berkata “ Bagi alloh atasku, saya beraqikah dengan kambing ini” atau berkata “ saya jadikan binatang ini sebagai aqikah dari anaku “maka menjadi wajib ta’yin dan tidak boleh sama sekali memakan binatang aqiqah tersebut." Dalam Tausyek Ibnu Qosim dijelaskan “Dan orang yang berqurban serta orang yang wajib dinafkahi olehnya tidak boleh memakan sedikitpun dari qurban wajib sebab nadzar tersebut” 3. Aqiqah Wasiat apabila aqiqah dari seorang yang meninggal dunia berdasarkan wasiyat kepadanya, maka dia orang yang diwasiati dan orang-orang kaya dilarang memakan daging aqiqah tersebut, sebagaimana hukum dalam qurban. Sesuai dengan penjelasan Ibnu Hajar al-Haitami dalam karyanya Tuhfah al-Muhtaj “Apabila dia berqurban dari orang lain, seperti halnya mayat yang berwasiyah kepadanya untuk berqurban atas nama dirinya simayat, maka dia orang yang diwasiati dan orang-orang kaya tidak boleh memakan daging tersebut. Imam Qaffal mengalasi sebab sesungguhnya qurban diperuntukan untuk si mayat maka tidak halal memakan bagi orang yang diwasiati dan orang kaya kecuali dengan idzin, dan meminta izdin pasti sebuah udzur tidak mungkin .” Wallahu a'lam bi showwabHamid BaedowiAlumni Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, Kediri, Jawa Timur
Anaklaki laki dalam islam dengan Artinya lengkap. Sehingga bisa menjadi literatur Anda dalam menamai bayi laki laki Anda. Kami , Solehaqiqah berbagi wawasan mengenai nama bayi laki. memberi nama kepada sang bayi merupakan sesuatu yang sangat penting. Tulisan yang sedikit ini, semoga bisa membantu anda dalam penamaan kepada buah hati Anda tercinta. Solehaqiqah Merupakan Jasa layanan spesialis
Aqiqah menjadi salah satu ungkapan rasa syukur orangtua Muslim karena kelahiran buah hati tercinta. Salah satu rangkaian dari aqiqah ialah menyembelih kambing dua ekor untuk bayi laki-laki dan satu ekor untuk bayi perempuan. Nah, terkait dengan hal ini sebetulnya bolehkah orangtua makan daging aqiqah anaknya? Setelah dilakukan penyembelihan, daging aqiqah pun dimasak dan dianjurkan untuk dibagikan, Parents. Untuk menjawab pertanyaan di atas, dalam artikel ini TheAsianparent akan mengulas jawaban atas pertanyaan ini secara rinci. Artikel Terkait Persiapan dan Tata Cara Melakukan Aqiqah Menurut Islam, Sudahkah Parents Tahu? Bolehkah Orangtua Makan Daging Aqiqah Anaknya? Jawabannya boleh, Parents. Tidak ada larangan bagi anggota keluarga untuk makan daging dari kambing aqiqah yang sudah dimasak. Daging Aqiqah diperbolehkan untuk dikonsumsi sendiri, meskipun keutamaannya ialah disedekahkan. Dianjurkan juga memberikannya pada kerabat, tetangga, dan golongan fakir miskin. Dengan berbagi daging, orangtua juga bisa mendapatkan pahala berupa amal dan berkah dari Allah. Di sisi lain, daging tersebut tidak diperbolehkan untuk diperjual belikan. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut. “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan oleh keluarganya, dan disedekahkan pada hari ketujuh,” HR. Al-Bayhaqi. Artikel Terkait Bagaimana Hukum Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir Menurut Agama Islam? Prosesi Pemotongan Kambing Dapat Dilakukan Simbolis Aqiqah sendiri dapat dilakukan pada hari apapun setelah kelahiran anak. Namun, dianjurkan dilakukan pada hari ketujuh. Parents, adapun untuk penyembelihan kambing bisa dilakukan secara simbolis saja. Bila tak dilaksanakan langsung oleh keluarga pun sebetulnya tidak menjadi masalah. Saat ini, sudah banyak tempat makan yang menyediakan masakan kambing siap santap untuk keperluan aqiqah ini. Jadi, Parents tak perlu khawatir prosesnya tidak sah, ya. Meski demikian, syarat memilih kambing untuk aqiqah pun sama dengan kurban di hari Idul Adha. Kambung tersebut harus berusia lebih dari satu tahun, sehat, tidak cacat, dan tidak kurus. Artikel Terkait Catat! Ternyata Ini Waktu yang Tepat untuk Sunat pada Bayi Laki-laki Demikian ulasannya, Parents. Semoga bisa bermanfaat, ya. **** Baca Juga 100+ Nama Bayi Laki-Laki Islam 3 Kata untuk Calon Putra Anda Parents, ketahui aturan menyapih ASI untuk anak menurut Islam agar lancar Agar Berkah, Ini 7 Aturan Memberi Nama Anak Menurut Islam Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Wanitahamil dan menyusui tidak sepi dari bahaya apabila berpuasa, baik terhadap dirinya maupun anaknya. Akan tetapi jika tidak ada dampaknya sama sekali, maka dia harus berpuasa dan tidak dibolehkan berbuka. Dikatakan dalam kitab "Bahrur Raiq" (2/308): "Dan wanita hamil atau menyusui kalau keduanya khawatir terhadap anaknya atau jiwanya.."

Banyak pertanyaan masuk mengenai bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri atau bolehkah ibu menyusui memakan daging aqiqah anaknya? Bolehkah anggota keluarga yang diaqiqahi makan dagingnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap membuat para orang tua ragu dan takut untuk ikut memakan daging aqiqah. Ragu dan Takut Memakan Daging Aqiqah Sendiri Aqiqah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dicontohkan Rasulullah. Pada dasarnya kesunahan mengaqiqahi anak yang belum dewasa baligh dibebankan kepada seorang ayah dan di balik pembebanan ini ayah mendapat keuntungan yang kembali kepada dirinya yaitu kelak anak akan bisa mensyafaatinya. Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawa al-Kubra menjelaskan “Berbeda dengan aqiqah, maka sesungguhnya kemanfaatan aqiqah menyebabkan anak dapat mensyafaati ayahnya. Seperti yang dikatakan para mujtahid.” Jumlah kambing aqiqah yang dipotong sendiri sudah jelas, yaitu 2 ekor untuk anak laki-laki dan 1 ekor untuk anak perempuan. Tidak ada perdebatan dalam masalah ini. Waktu pelaksanaan aqiqah sendiri disunnahkan pada hari ke tujuh kelahiran si bayi. Bersamaan dengan pencukuran rambut dan pemberian nama. Yang masih banyak dipertanyakan adalah mengenai pembagian daging aqiqah, termasuk boleh atau tidaknya orang tua, keluarga bahkan anak yang diaqiqah memakan daging aqiqah. Adanya keraguan ini banyak yang menjadi takut untuk memakan daging aqiqah sendiri maupun anaknya. Hukum Memakan Daging Aqiqah Mengutip Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahul yang menjawab pertanyaan terkait hukum memakan daging aqiqah dikutip dari , “Hendaknya daging aqiqah dimakan sebagiannya. Sebagiannya lagi dihadiahkan dan disedekahkan. Adapun kadar pembagiannya tidaklah ada kadar tertentu. Yang dimakan, yang dihadiahkan dan yang disedekahkan dibagi sesuai kemudahan. Jika ia mau, ia bagikan pada kerabat dan sahabat-sahabatnya. Boleh jadi pembagiannya tersebut di negeri yang sama atau di luar daerahnya. Akan tetapi, mestinya ada jatuh untuk orang miskin dari daging aqiqah tersebut. Tidak mengapa juga daging aqiqah tersebut dimasak direbus dan dibagi setelah matang atau dibagi dalam bentuk daging mentah. Seperti itu ada kelapangan.” Fatawa Nur ala Ad-Darb, 5 228 Jawaban tersebut mengisyaratkan bahwa daging aqiqah boleh dimakan oleh yang beraqiqah atau melakukan aqiqah. Kemudian sebagian yang lain disedekahkan atau diberikan kepada saudara muslim yang lain. Daging kambing atau domba aqiqah selain untuk disedekahkan, daging aqiqah juga bisa dimakan oleh keluarga yang melaksanakan aqiqah. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah RA yang diriwayatkan Al-Bayhaqi. “Sunnahnya aqiqah adalah dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Dagingnya dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Kemudian dimakan oleh keluarganya, dan juga disedekahkan pada hari ketujuh”. Hadits Riwayat al-Bayhaqi. Memakan daging aqiqah boleh saja, setiap anggota keluarga ikut menyantap menu aqiqah anaknya.. Dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Jabir Al Jaza’iri, beliau menjelaskan bahwasannya yang boleh menikmati menu atau daging aqiqah adalah ahlul bait, lalu daging kemudian disedekahkan dan dihadiahkan. Yang dimaksud ahlul bait tentu saja adalah keluarganya dari yang diaqiqahi. Wallahua’lam Bishawab ————————————————- Informasi Jasa Layanan Aqiqah Sentra Aqiqah Nusantara Layanan Aqiqah Praktis, Terpercaya, Handal, dan Profesional Telp/Whatsapp 0853-2014-9003 ZarA.
  • 398liprqw3.pages.dev/149
  • 398liprqw3.pages.dev/399
  • 398liprqw3.pages.dev/313
  • 398liprqw3.pages.dev/150
  • 398liprqw3.pages.dev/229
  • 398liprqw3.pages.dev/287
  • 398liprqw3.pages.dev/354
  • 398liprqw3.pages.dev/344
  • 398liprqw3.pages.dev/68
  • bolehkah ibu menyusui makan daging aqiqah anaknya